Parents, sikap anak yang keras kepala dianggap kurang baik oleh banyak orang. Anggapan itu gak sepenuhnya salah, namun kita juga perlu melihat dua sisi. Meski anak keras kepala cukup sulit diberikan aturan, namun terdapat sisi positif terhadap sikapnya ini, lho.
Psikolog anak Samantha Elsener mengatakan, sikap anak yang keras nggak selamanya buruk, kok. Orang tua harus pintar mencari cara berkomunikasi, mendengarkan opini, dan melakukan negosiasi ke Si Kecil.
Ketika kita memaksa anak untuk mengikuti aturan yang kita mau, anak akan berperilaku pada respons ‘survival mode’. Anak mengalami freeze – flight – flight mode karena menganggap arahan dari orang tua itu paksaan dan bisa menjadi ancaman bagi anak.
“Dalam periode ini, orang tua menilai anak jadi keras kepala dan susah diatur. Padahal, ini saa seperti orang dewasa yang udah punya otoritasnya sendiri,” jelas Mbak Samantha dalam akun Instagramnya.
Nah, seperti yang dibilang tadi, anak yang stubborn atau keras kepala gak selalu menimbulkan hal negatif. Justru ia dianggap lebih mengenali hal apa saja yang disukainya dan tidak. Yuk, kita langsung aja bahas plus-minus anak keras kepala dilansir Parentcircle.
Dampak positif dari anak keras kepala
Memahami isi pikirannya
Anak tahu apa yang diinginkan dan apa yang gak, sifatnya ini gak membuatnya untuk menjadi orang yang plin-plan. Kita gak perlu bingung sama apa hal yang dia sukai atau profesi apa yang diinginkan anak. Sebab ia selalu tahu apa yang diinginkannya.
Nggak gampang menyerah
Si Kecil memiliki nilai-nilai yang melekat dalam dirinya, ini membuatnya jarang menyerah. Meskipun orang lain berusaha mengubah keputusannya atau berbicara buruk terhadap hal yang disukainya. Anak akan selalu mengambil keputusan dari sudut pandangnya sendiri.
Punya kegigihan
Sikapnya yang keras kepala membuatnya menyukai tantangan. Jadi kalau ada suatu tugas yang sulit ia akan terus berusaha melakukannya sampai pekerjaan itu selesai dan memuaskan. Si Kecil akan mampu bertahan lebih lama terhadap tantangan.
Dampak negatif dari anak keras kepala
Bisa menjadi manja
Disiplin adalah komponen penting dalam pengasuhan yang baik, namun beberapa orang tua cenderung menganggapnya salah. Disiplin itu bukan bentuk hukuman untuk ‘menyakiti’ anak, jadinya orang tua mengalah sama kekeraskepalaan anak. Jadinya anak merasa selalu bisa mendapatkan apa yang dia mau dengan sikapnya itu.
Memiliki sikap yang kasar
Anak keras kepala kerap menolak sudut pandang orang lain dan suka membuktikan bahwa dirinya yang benar. Ketika segala sesuatu berjalan sesuai keinginannya ia gak akan mengeluh. Tapi kalau ada rencana yang gak sesuai keinginannya, ia akan cemberut seharian dan bersikap gak ramah.
Berperilaku gak etis
Ini bisa sangat terjadi ya, Parents, ini dampak negatif yang palin berbahaya dari keras kepala. Pada dasarnya mereka sering melanggar aturan karena mau melakukan apa aja demi mendapatkan yang dia inginkan, bahkan rela menggunakan cara yang gak sopan dan gak etis.
Parents, cukup ngeri ya ngeliat dampak negatifnya. Jadi sekarang lebih baik kita kembangkan sisi positif dari sikap keras kepalanya si Kecil. Cobala terbuka terhadap pendapat anak dan bicarakan konsekuensi dari pilihannya, dengan begitu kita akan mengajarkan anak berpikir bijak.
Usahakan untuk gak memaksa anak mengikuti pilihan kita. Biarkan ia mempunya pilihan dan belajar dari pengalaman atas pilihannya itu. Sering-sering berdiskusi dengan anak untuk membuatnya ‘lunak’, sehingga dia tahu bahwa segala emosi dan keputusan bisa didiskusikan untuk mencapai win-win solution.
Semoga membantu ya, Parents! Semoga kita bisa mengembangkan dampak positif dari sikapnya yang keras kepala ini 🙂