Parents, tau nggak kalau Si Kecil bisa mengalami sensory overload saat berada di keramaian dan bertemu orang banyak? Apalagi dalam suasana lebaran nanti, pasti bakal ramai sama sanak saudara yang datang.
Sensory overload merupakan kondisi anak yang sudah mencapai ambang atas dari sistem sensory-nya. Si Kecil sudah kewalahan menerima informasi, akhirnya itu menyebabkan anak menangis, menghindari orang, cemas, gak bisa diam, kesal, atau bahkan jadi agresif.
Kondisi ini juga terjadi pada anak yang memiliki kondisi autisme, ADHD, masalah sensory. Pada anak neurotypical (tidak autis), juga bisa terjadi jika merasa kelelahan lalu anak masih terus didorong untuk melakukan sesuatu yang ia tidak sukai.
Jadi kita harus peka nih, dalam ‘menyelamatkan’ Si Kecil di situasi yang ramai, banyak sekali orang, suara keras termasuk gelak tawa, suara yang baru didengar, sapaan. Ini bisa saja menimbulkan sensory overload pada anak.
Hmm.. pantesan, Bumin Nucha pernah mengalami seperti ini. Sebelum pandemi, sering banget ngumpul keluarga besar, anak Bumin pun suka menghindar bahkan sampai marah-marah saat ketemu banyak saudara.
Menurut penjelasan Psikolog Anak Devi Sani M.Psi, untuk mencegah Si Kecil mengalami sensory overload, cara paling cepat yang bisa dilakukan adalah membawa anak ke tempat yang lebih tenang setelah “Say Hi” dengan sanak saudara.
“Bawa ke tempat yang lebih sepi. Kita harus lihat lagi apa yang membuat Si Kecil nggak nyaman. Kalau terlalu ramai, berarti bawa ke yang sedikit lebih tenang. Kalau masalah baju, berarti ganti. Kalau anak kepanasan, bawa ke ruang yang lebih dingin,” jelasnya saat dihubungi Bumin.
Bener banget ya, Parents 😀 suasana lebaran pasti bakal banyak yang ngajak Si Kecil main, kenalan, atau mengajaknya ngobrol. Kalau kita ada di posisi Si Kecil pasti agak pusing juga, yaaa. Hihi.
Oh iya, Parents juga perlu menjaga ekspektasi pada Si Kecil. Jangan berharap besar kalau anak akan langsung akrab dan ‘tampil’ di tengah orang banyak yang sebagian baru dikenalnya. Kita bisa kasih tahu dulu ke anak kalau kita mau kemana, ketemu siapa, dan mau melakukan apa di sana.
Biasanya, apa yang terjadi pada Si Kecil saat di tengah orang banyak seperti itui, ada aja deh tuh yang komentar. Kayak gini misalnya, “Yahhh, takut ketemu orang, ya” atau begini “Kok nangis sihh? Main dong sama sepupu yang lain.”
Tanggapan seperti itu sebaiknya nggak perlu terlalu dipikirin ya, Parents. Itu udah pasti ada dan kita nggak bisa mengontrol orang lain. Mbak Devi menyarankan, lebih baik kita tetap chill dan bilang, “Berani kok aku, cuma aku lagi butuh waktu aja.” 🙂
Semangat ya, Parents! Semoga Parents dan Si Kecil bisa menikmati lebaran sambil kumpul keluarga dengan tenang. Jangan lupa untuk tetap menerapkan prokes ya meskipun kasus Covid-19 sedang menurun.