Parents, katanya di awal pernikahan itu masih manis manja. Bener nggak, sih? Untuk sebagian pasangan pasti udah ada yang mulai muncul nih percikan api. Itu wajar terjadi kok, namanya juga dua kepala dijadiin satu, jadinya perlu ada banyak penyesuain.
Dikutip New Scientist, sumber utama perselisihan biasanya karena seks, finansial, adanya kecemburuan, dan pekerjaan rumah tangga. Untuk mengatasi ini, psikolog menyarankan untuk memahami alasan ketidaksepakatan dari hal-hal tersebut tadi.
“Kita pahami alasan dari ketidaksepakatan itu dalam hubungan, hal apa yang dianggap sebagai ketidaksepakatan dapat membantu pasangan mengurangi pertengkaran, sekaligus mengantisipasi konflik,” jelas Guilherme Lopes, psikolog di Oakland University, Michigan, AS,
Oke, oke, jadi pahami dulu apa yang pasangan dan diri kita kurang sukai, lalu diselesaikan dengan diskusi. Jadi jangan sampai nih, pasangan ngelakuin hal yang kita nggak suka terus jadi berantem. Hmm..
Ternyata ada beberapa masalah yang sering dialami pasangan yang baru menikah, nih. Berikut adalah 7 masalah umum yang sering dialami saat awal pernikahan dan cara menyelesaikannya.
Finansial
Begitu menikah, “uangku adalah uangmu”. Nahh, ini nih yang mulai bikin agak tegang, apalagi kalau salah satu di antara pasangan ada yang memiliki penghasilan lebih besar. Belum lagi menyeimbangkan kebiasaan pengeluaran, biasanya yang satu sukanya hemat, yang satunya konsumtif banget. Jadi ini rintangan yang cukup berat ya untuk pengantin baru.
Untuk mengatasi ini, coba diskusi sama pasangan, tanyakan hal yang paling mereka pikirkan untuk rencana panjang dan pendek. Apakah lebih suka traveling? Apakah ada rencana untuk membeli rumah? Dll.
Pertanyaan itu akan membantu kita menentukan tujuan pribadi dan menetapkan aturan kebiasaan belanja. Dengan bekerja sama sebagai sebuah tim, kita akan menyesuaikan diri dengan situasi keuangan baru dengan cara yang cocok untuk kita dan pasangan 🙂
Mertua
Pernikahan kerap ditakut-takuti oleh mertua yang kurang bersahabat. Ya, anggapan ini nggak salah-salah amat sih, ada juga ‘kan yang bermasalah sama mertuanya. Ketika ada masalah yang melibatkan mertua, coba komunikasikan ke pasangan. Tetap ingat, bagaimanapun juga kita harus menghormati mertua, bagaimanapun itu orang tua pasangan kita.
Belajar untuk menetapkan batasan tentang seberapa banyak kehidupan kita dan pasangan yang boleh dibagikan ke mertua dan orang tua kita. Dengan komunikasi yang jelas dan terbuka, nggak hanya akan dapat memulai kehidupan baru, tapi juga mempertahankan keluarga kita yang sudah ada.
Manajemen waktu dan jadwal
Waktu baru menikah kayaknya lengkett banget sampai nggak mau lepas. Tenang aja, masih banyak waktu buat dihabiskan berdua 😀 kalau terlalu sering nantinya bisa jadi masalah lho, pastinya kita juga pingin menjalani hidup seperti waktu sebelum nikah ‘kan? Kayak masih bisa nongkrong sama temen atau ngejalanin hobi bersama komunitas.
Ada juga sih yang kebalikan, udah nikah tapi masih sibuk masing-masing sampai nggak sempat berduaan. Jadi tetap realistis ya, kita harus menyeimbangkan jadwal untuk bisa berduaan agar pernikahan tetap sehat dan bahagia, lalu atur juga waktu agar bisa me-time.
Pekerjaan rumah tangga
Salah satu masalah umum yang dihadapi pasangan suami istri adalah pembagian kerja dalam pekerjaan rumah tangga. Ingat, sebagai pasangan harus berkontribusi agar semuanya tetap adil. Jadi pekerjaan rumah bukan hanya dikerjakan istri aja, suami juga perlu bantu.
Diskusikan hal ini dengan pasangan, jangan sampai kita jadi kecewa karena pasangan nggak mau mengurus rumah bersama. Cobalah untuk menganggap semua tugas rumah sebagai upaya kelompok daripada tugas individu. Pasangan pasti akan menghargai kok, saat kita mau membantunya.
Keintiman
Tahun-tahun pertama pernikahan memang nggak mudah dijalankan, seringkali dipenuhi berbagai rintangan yang harus diatasi bersama. Kita harus melewati berbagai rintangan yang harus diatasi bersama. Dengan terus menguatkan keintiman, kita akan mengatasi semua rintangan pernikahan bersama pasangan.
Beberapa hal jadi menyebalkan
Dulu waktu pacaran, mungkin apapun yang dilakukan pasangan jadi terlihat gemas gitu, ya. Mulai beda nih ketika udah nikah, kita harus bisa menerima kebiasaan pasangan yang sebenarnya itu membuatnya unik 😀
Misalnya, mungkin waktu pasangan jarang mandi kita masih cuek karena nggak satu rumah, beda kalau sudah menikah, atau pasangan yang seneng banget main game. Jadi terkadang kita emang butuh waktu untuk sendiri supaya bisa berpikir jernih dan bisa menghadapi kebiasaan pasangan yang mulai kita anggap menyebalkan.
Gaya hidup
Biasanya kalau udah nikah mikirnya nggak usah ngurus diri lagi karena udah ada pasangan yang terima apa adanya. No, no, no, justru kita harus tetap berkembang dengan pasangan. Misalnya dengan melakukan gaya hidup sehat bersama, ini juga membantu kita dalam kehidupan seksual agar tetap bergairah dan mudah dalam mendapat keturunan.
Jadi kalau pasangan mulai mager banget, coba diskusikan untuk memulai hidup sehat dimulai dari hal-hal kecil seperti jalan pagi atau minum jus setiap hari.
Gimana? Repot ya nikah itu? 😀 Ya, begitulah, namanya juga awal pernikahan, masih banyak penyesuaian, tapi itu yang perlu kita lewati untuk meningkatkan hidup kita. Masalah dalam rumah tangga bisa kita selesaikan dengan baik asalkan bisa saling terbuka dan fokus terhadap penyelesaian masalah.