Parents, pernah ngerasain hobi posting foto si Kecil di media sosial? Emang sih, anak-anak tuh ngegemesin banget. Bumin pernah sampai udah lupa buat selfie diri sendiri, pokoknya gallery foto di HP langsung muka lucunya si Kecil semua ;D.
Wajar ya, Parents, sebagai orang tua kita pasti bangga dan sayang sama anak sendiri. Kadang rasanya pengen seisi dunia tuh tahu, betapa lucu dan sayangnya kita sama si Kecil, akhirnya unggah deh foto anak ke media sosial.
Masalahnya, ada yang harus kita pikirin lagi sebelum mengunggah foto anak. Ternyata nggak bisa sembarangan lho, khawatirnya foto si Kecil disalahgunakan oleh orang yang nggak bertanggung jawab. Parahnya lagi, bisa mengundang tindakan kriminal.
Mengutip Forbes, ahli etika teknologi, Jessica Barron, menyampaikan hal tentang bahayanya perilaku orang tua yang suka share foto-foto si Kecil ke media sosial. Ketika Parents sering mengunggah foto si anak, itu dapat memberikan potensi untuk penghinaan, pelanggaran privasi, hingga diskriminasi di masa depan.
Maka itu Parents, kita belajar bareng yuk, buat lebih bijak lagi dalam mengunggah foto anak ke media sosial.
Bumin baca di laman siapnikah.org, ada enam etika yang penting orang tua tahu dalam mengunggah foto anak di media sosial. Website tersebut dikembangkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan Rumah Perubahan, tujuannya demi memberikan solusi pada permasalahan generasi muda dan keluarga.
Mari kita simak! Harus dipahami ya, Parents, Ini demi keselamatan si Kecil dan masa depannya.
Ketahui foto yang pantang dibagikan
Ya memang si Kecil masih bayi misalnya, terus selalu pasang ekspresi seru saat mandi, dan tentu saja rasanya kita siap untuk unggah momen itu ke media sosial. Nah, jangan lagi ya, Parents. Foto anak sedang mandi dan telanjang tanpa pakaian, sebaiknya nggak dilakukan, karena rawan disalahgunakan oleh para pedofil.
Foto anak sedang terluka, memalukan, informasi pribadi, foto aktivitas yang nggak aman juga nggak perlu dibagikan. Kita perlu menjaga si Kecil dari rasa malu saat melihat fotonya di masa depan.
Rahasiakan informasi foto
Sebelum mengambil foto sebaiknya Parents mematikan fitur geotag di smartphone. Fitur tersebut bisa kasih informasi kapan dan dimana foto itu diambil. Jadi serem banget kalau ternyata foto si Kecil bisa segampang itu dilihat orang asing.
Selain itu, jangan pernah sekalipun memberi informasi lengkap, kayak nama lengkap, alamat rumah, nama sekolah, dan identitas penting lainnya. Merahasiakan informasi tadi wajib dilakukan supaya terhindar dari risiko penculikan.
Atur privasi
Media sosial itu hampir nggak ada batasnya, tapi kita sebenarnya bisa kok bikin batas itu sendiri. Beberapa media sosial punya fitur yang bisa membatasi siapa aja yang bisa lihat postingan kita dan ada pilihan untuk privat akun juga.
Beberapa media sosial saat ini sudah menyediakan fitur ‘share with close friend’, supaya bisa lebih mudah melacak bila ada penyalahgunaan foto. Kita juga merasa lebih nyaman karena mengunggah foto si Kecil pada teman-teman yang kita percaya.
Kasih watermark
Sekarang gampang banget buat nyebarin foto orang tanpa izin, bisa tinggal screenshot aja ‘kan? Nah, watermark bisa jadi pilihan kalau kita mau tetap aman ketika unggah foto atau video si Kecil.
Dengan adanya watermark, foto atau video anak jadi sulit digunakan oleh orang lain. Sehingga bisa menghindari penyalahgunaan dari orang yang nggak bertanggung jawab.
Jangan terpancing komentar
Usahakan untuk nggak bales komentar yang pada ujungnya menanyakan identitas diri dan alamat si Kecil. Kalaupun memang perlu dijawab, sebaiknya respons melalui pribadi lewat pesan.
Kadang ‘kan ada berbagai ragam sikap netizen ya, Parents.. Bisa aja dia nanya, “Bun, itu anaknya nggak sekolah ya?” Ehh.. kita jadi kepancing jawab deh tuh, “Enak aja, anak saya tuh sekolah di tempat ternama ya di TK (sebut nama) sekarang udah kelas (sebut kelas).”
Jangan sampai gitu ya, Parents. Selain itu hindari juga komentar yang terkait dengan bullying atau perundungan. Ketika si Kecil sudah bisa baca dan mengerti tentu akan sedih melihatnya. Jadi cukup hapus dan blok akunnya, jangan terpancing emosi kita jadi ikut bullying balik.
Minta izin orang tua lain
Terkadang kita memfoto si Kecil bersama teman-temannya dan unggah ke media sosial. Eh, sebelum memposting foto anak bareng temannya, sebaiknya kita izin dulu ke orang tuanya. Ada juga ‘kan, orang tua yang nggak mau unggah foto anaknya ke media sosial, dan pertimbangan lainnya untuk melindungi si Kecil di media sosial.
Gimana, Parents, susah-susah gampang ya? Yuk, kita biasain menerapkan etika tersebut demi kebaikan si Kecil saat ini maupun ke depannya.
Intinya sebelum mengunggah foto anak-anak, kita harus pikir panjang, apakah ini baik untuk si Kecil? Jangan sampai malah kita sendiri yang merugikan anak akibat kurang bijak dalam menggunakan media sosial.