Orang tua mana sih yang tidak ingin anaknya cerdas dan berprestasi, pasti semua orang tua ingin anaknya seperti itu. Tapi, sekarang ini, apakah kita sebagai orang tua sudah tahu apa saja yang memengaruhi tumbuh kembang anak, sehingga mereka bisa cerdas dan berprestasi?
Halo, Parents! Apa kabar hari ini? Semoga hari selalu dalam kesehatan yang baik dan segala urusan selalu dilancarkan, ya.
Dari judul dan prolog singkat di atas, sudah diterka nih ya kalau hari ini kita akan membahas hobi anak yang bisa bantu tumbuh kembangnya, sehingga harapannya anak bisa cerdas dan berprestasi.
Sebelum lebih jauh kita membahas hal-hal ini, ada sebuah pertanyaan yang menarik untuk kita telaah bersama nih, Parents. Sebenarnya, cerdas yang Parents maksudkan untuk anak, itu yang seperti apa, sih?
Tidak harus dijawab sekarang kok, Parents – karena kecerdasan memerlukan proses untuk melihat ukuran tersebut. Prosesnya cukup panjang. Mungkin, yang bisa jadi catatannya adalah kecerdasan anak memang bisa diukur dari prestasi akademisnya. Tetapi, Parents juga jangan lupa kalau prestasi non-akademis, juga patut untuk diperhitungkan.
2 Hobi yang Bikin Cerdas dan Berprestasi
Parents, selain hal ini sudah menjadi konstruksi sosial yang sudah lama terbangun, tetapi kecerdasan dan bahkan kesuksesan anak bisa dipengaruhi oleh hobi yang sudah mereka minati dari kecil.
Mungkin, hal ini berdasarkan kesukaan, atau kecintaan anak terhadap sesuatu, sehingga – rasa penasaran atau curiosity anak terus terjaga. Bahkan, in some cases – rasa penasaran ini bisa tumbuh begitu besar, sehingga anak begitu ngulik hal yang mereka senangi tersebut.
Nah, Parents – selain konstruksi sosial yang sudah kita ketahui bersama sejak lama, ada sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa dua hobi ini bisa mendukung kecerdasan anak dibandingkan hobi atau aktivitas lainnya. Kedua hobi ini adalah berolahraga dan membaca.
Menurut para ahli…
Dilansir dari detik health, ada studi yang belum lama ini diterbitkan oleh para ahli atau ilmuwan saraf dari University of Eastern Finland. Studi ini mengungkapkan bahwa anak-anak yang aktivitasnya cenderung lebih banyak untuk membaca dan melakukan olahraga yang sifatnya team work, bisa mengembangkan ketrampilan berpikir yang lebih baik.
Bahkan, tidak hanya kemampuan berpikirnya saja, studi ini juga mengungkapkan bahwa membaca dan melakukan olahraga juga bisa meningkatkan kemampuan fokus anak daripada aktivitas lainnya.
Mungkin, yang jadi catatan tambahan untuk kita semua sebagai orang tua adalah pengawasan. Pengawasan, atau perhatian lebih untuk anak yang sedang beraktivitas, baik yang sifatnya akademis atau non-akademis, sebaiknya terus mendapatkan pengawasan dari kita.
Sehingga, harapannya – hal-hal yang mereka lakukan bisa lebih terstruktur.
Menurut para peneliti, aktivitas membaca dan olahraga yang dilakukan anak bisa semakin membuatnya berkembang asal dengan dukungan peningkatan kualitas pola makan. Peningkatan kualitas pola makan yang dimaksud di sini, mungkin mencangkup asupan gizi yang sudah diperhitungkan, serta frekuensi makan yang disiplin.
Kualitas pola makan, dengan dua hal tersebut, harapannya bisa meningkatkan kemampuan kognitif pada anak, secara signifikan.
Olahraga atau Aktivitas Fisik yang Terstruktur
Mungkin sampai sekarang, Parents masih bertanya-tanya, kenapa ya olahraga bisa meningkatkan tumbuh kembang anak?
Parents, para peneliti ternyata menemukan aktivitas fisik yang terstruktur atau olahraga, ternyata bisa meningkatkan ketrampilan otak anak. Ketrampilan otak anak, bahkan termasuk ke kemampuan fokus belajar dan daya ingatnya.
Nah, ternyata tidak hanya itu saja Parents – anak yang sering berolahraga, cenderung mempunyai depresi yang lebih rendah serta rasa percaya diri yang tinggi. Apalagi, olahraga yang dilakukan sifatnya team work – di mana hal ini juga bisa bantu meningkatkan kemampuan interaksi sosial anak.
Kalau anak sukanya main game…?
Sebenarnya ya Parents, tidak semua video game bisa memberikan dampak buruk pada anak. Beberapa bahkan menawarkan manfaat bagi perkembangan anak. Seperti kemampuan, daya ingat, kesadaran spasial, atau yang paling umum – meningkatkan kemampuan berbahasa dan berkomunikasinya.
Seperti yang sudah disebutkan di atas sebelumnya, setiap aktivitas anak, apalagi yang membuat mereka ‘anteng’ – memerlukan pengawasan dari kita sebagai orang tua. Dengan melakukan pengawasan, kita jadi tahu proses anak dalam aktivitas tersebut.
Pengawasan ini juga akan berpengaruh ke tindakan preventif, kalau-kalau anak terlihat terpapar hal-hal yang bersifat negatif.
Wah bagaimana nih Parents? Sudah cukup jelas ya kalau membaca dan berolahraga, adalah dua aktivitas yang bisa bantu meningkatkan kecerdasan anak.